VIMAX

Recent Posts

BANDARQ- 5 FAKTA UNIK DARI TEMAN AHOK POKER ONLINE DOMINO ONLINE Tensi Pilkada DKI Jakarta menghangat. Beberapa lembaga polit...

5 Fakta Unik dari Teman Ahok

BANDARQ- 5 FAKTA UNIK DARI TEMAN AHOK





Tensi Pilkada DKI Jakarta menghangat. Beberapa lembaga politik berbentuk partai mulai menggodok calonnya masing-masing untuk diajukan menjadi wakilnya di DKI Jakarta. Karenanya, figur-figur yang berkeinginan memimpin Jakarta pun bermunculan. Sementara itu, Gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama, hendak mengajukan diri agar mampu kembali memimpin Ibukota.

Selain organisasi berbentuk partai politik, organisasi yang turut bergerilya demi menyongsong Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 nanti adalah Teman Ahok. Siapakah Teman Ahok? Sudah tahu 5 fakta uniknya?


1. Role Model Jalur Independen dalam Sistem Politik Indonesia

Logo Teman Ahok

Sejauh ini, pemilihan kepala pada berbagai level pemerintahan hampir tidak mungkin dilakukan tanpa sokongan partai politik. Dengan demikian, peran partai politik menjadi begitu besar dalam mengantar seseorang menduduki suatu jabatan dalam sistem pemerintahan di Indonesia.

Teman Ahok menyatakan bahwa organisasi tersebut bukanlah partai politik sehingga tidak memiliki kekuatan politik maupun mekanisme tawar menawar sebagaimana partai politik. Meski tidak memiliki kekuatan politik, Teman Ahok turut mewarnai khazanah politik di Indonesia. Menurut mereka, pilihan melalui jalur independen (dalam hal ini untuk memenangkan Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta) akan sangat bagus bagi demokrasi di Indonesia. Sejauh ini, Teman Ahok adalah organisasi jalur independen yang paling terlihat di Indonesia, terlepas dari kemungkinan eksistensi gerakan independen lainnya di Nusantara.

Berkorelasi dengan paragraf di atas, pembentukan Teman Ahok pada awalnya adalah buah dari kekhawatiran bahwa Ahok tidak akan didukung oleh berbagai partai politik. Meskipun demikian, dikutip dari situs resminya, Teman Ahok menyatakan bahwa organisasi tersebut tidak antiparpol sebagai wadah politik yang sah.

Teman Ahok sadar, bila parpol tidak memperjuangkan Ahok, mereka sebagai warga juga bisa memperjuangkan Gubernur petahana tersebut. Teman Ahok berharap, keberadaannya dapat menjadi pelajaran kepada parpol agar lebih mendengarkan suara warga ketimbang keinginan elite politik semata.



2. Teman Ahok Mengusung Ahok-Heru sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta

Ahok - Heru

Dalam mengusung Ahok sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017, Teman Ahok menyertakan Heru Budi Hartono. Heru adalah kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Pemda DKI.

Sebelumnya, Ahok mengusulkan nama wakilnya saat ini, Djarot Saiful Hidayat, sebagai pasangannya dalam maju kembali. Namun, ketidakpastian independensi Djarot yang merupakan kader PDI Perjuangan membuat Teman Ahok meminta Ahok untuk mengusulkan nama lain yang relatif lebih independen.

Akhirnya, Ahok menyodorkan nama Heru Budi Hartono. Heru menyatakan bersedia mendampingi Ahok sekaligus mundur dari posisinya sebagai PNS DKI menjelang pendaftaran namanya ke KPUD.

AGEN DOMINO

3. Teman Ahok Tidak Menerima Donasi Uang

Laporan Keuangan Teman Ahok

Dalam mengusung Ahok sebagai calon gubernur, tentu diperlukan dana yang tidak sedikit. Karenanya, uang tetap diperlukan. Yang unik, Teman Ahok tidak menerima donasi berupa uang.

Alih-alih menerima donasi dalam bentuk uang, Teman Ahok cenderung berjualan merchandise untuk mendapatkan dana dalam mendukung Ahok. Berbagai jenis merchandise Ahok mereka jual, mulai dari gelang berbagai warna, t-shirt berbagai desain bertuliskan “Ahok” dan “Independent”, polo shirt dengan penanda berupa nama Ahok di bagian kiri atasnya, dan gantungan kunci. Mereka juga memberikan laporan keuangannya berupa pemasukan, pengeluaran, dan balance dalam situs webnya.



4. Teman Ahok Sempat ‘Rebutan’ Ahok dengan Partai Politik

Ilustrasi Teman Ahok - PDIP

Sebagaimana diketahui, Teman Ahok awalnya dibentuk untuk membantu Ahok memenangkan Pilgub DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen. Namun pada perjalanannya, kinerja Ahok sebagai DKI-1 yang menggantikan Joko Widodo rupanya membuat masyarakat relatif puas sehingga mencuatkan elektabilitas ‘Gubernur pengganti’ menjelang 2017. Partai-partai politik selain Gerindra pun ‘ngiler’, hendak mencalonkan Ahok.

Ketertarikan partai politik membuat Ahok memiliki dua alternatif untuk maju kembali menjadi gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Bagi Teman Ahok, parpol dianggap sebagai ancaman. Dasarnya, penggunaan parpol sebagai kendaraan politik dikhawatirkan membuat dirinya tidak lagi independen dalam membuat keputusan kelak.

Permasalahan ini akhirnya terpecahkan pada sebuah pertemuan di Pantai Mutiara, Jakarta Utara. Pada pertemuan tersebut, Ahok membuat keputusan.

"Sekarang saya putuskan untuk ikut Teman Ahok. Saya tidak mau anak-anak muda ini kecewa," kata Basuki di Balai Kota pada Senin, 7 Maret 2016, dikutip Kompas.

Keputusan ini Ahok ambil sekalipun nantinya, partai politik akan marah dan tidak mendukung dirinya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, terutama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Ahok menekankan bahwa dengan berjuang melalui jalur independen, kemungkinannya untuk gagal mencalonkan diri semakin besar.

"Tahu-tahu anak-anak ini nanti tidak bisa mengumpulkan (fotokopi KTP), terus ada oknum KPU (Komisi Pemilihan Umum) DKI tidak profesional, dia batalin persyaratan dukungan (independen) semua. Soalnya, potensi saya batal (maju independen) ini gampang banget, loh," kata Basuki.

Dengan begitu, Basuki mengimbau Teman Ahok untuk dapat memahami risikonya bahwa ia tetap maju sebagai calon independen dan tidak membuka peluang bagi partai politik untuk dapat mengusungnya.

"Risiko di saya, lho. Ini ibarat sudah naik bus, mobil bagus sampai ke kota, ada sopir lengkap, kalian (Teman Ahok) ngajak saya naik bus. Eh mereka jawabnya apa, 'Kan Bapak naik bus sama kami, orang rame-rame. Kalau naik mobil mewah kan kami tidak ikut, Pak,'" ujar Basuki.


BANDARQQ

5. Situs Teman Ahok Pernah Diretas

Hacker

Dalam upaya meraih dukungan terhadap Gubernur petahana, situs resmi Teman Ahok sempat diretas. Laman resmi relawan yang beralamat sempat tak bisa di akses masyarakat umum.

Pengumuman itu disampaikan Teman Ahok di laman facebook resminya pada Rabu, 9 Maret 2016, dua hari setelah Ahok memutuskan menempuh jalur independen untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta. Peretasan terjadi sekitar pukul 21.00 WIB.

Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, membenarkan hal itu. “Iya betul sempat di-hack tapi sudah balik lagi kok,” kata Amalia Ayuningtyas, dikutip dari Harian Aceh.

Sekitar pukul 23.00 WIB, website situs web Teman Ahok itu kembali bisa diakses. Namun, Amalia tak bisa menjelaskan secara teknis tentang penyebab situs Teman Ahok tak bisa diakses.

Sebelumnya, akun Facebook Teman Ahok menyatakan saat ini, website sudah kembali bisa diakses. Tidak ada basis data yang terbajak. “Hal ini sudah kami antisipasi dari awal. Tapi sejujurnya, (kami) tidak menyangka kalau cara kotor ini sungguh-sungguh akan dilakukan lawan,” tulis akun itu.

0 komentar: